KELOMPOK 4
MANAJEMEN DESAIN
“Rancangan Desain Produk”
Di
susun oleh :
Rino Yuda
Lovidea Febrineza
Sondang Oktalina
Afrida rahmi
FAKULTAS SENI RUPA DAN DESAIN
DESAIN KOMUNIKASI VISUAL
ISTITUT
SENI INDONESIA
PADANGPANJANG
2012
A.
PENDAHULUAN
Desain produk merupakan hal yang
sangat penting dalam bidang manufaktur. Desain produk yang baik akan dapat
meningkatkan jumlah dan harga jual dari produk, sehingga dapat meningkatkan
keuntungan. Akan tetapi, desain produk yang gagal mengakibatkan produk tidak
terjual. Hal ini, akan menimbulkan kerugian tidak hanya dibidang desain saja,
bidang yang lain pun akan terkena pengaruhnya.
Desain produk yang baik, harus
memenuhi 3 (tiga) aspek penting yang sering disebut segitiga aspek produk,
yaitu kualitas yang baik, biaya rendah, dan jadwal yang tepat.
Produk adalah barang yang dihasilkan dan dijual oleh
perusahaan kepada konsumennya. Perencanaan dan perancangan produk adalah satu
set kegiatan yang dimulai dari timbulnya persepsi bahwa ada kesempatan
(opportunity) di pasar, dan berakhir dengan produksi, penjualan, dan pengiriman
produk. Dalam seri tulisan ini, produk yag akan dibahas akan diberi batasan
sebagai berikut : hasil rekayasa (engineered), diskrit, dan mempunyai bentuk
fisik.
Peranan design Produk di Indonesia masih belum dianggap penting,
sehingga banyak produk indonesia kalah bersaing dari produk negara
lain yang sudah memanfaatkan desain produk yang baik. Hal itu terlihat dari
banyaknya produk yang merupakan hasil duplikat dari produk negara lain.
Komunitas Industri di Indonesia belum menyadari akan pentingnya desain dan
cenderung untuk mengadopsi desain yang sudah ada dikarenakan terbatasnya
pemahaman dan pengetahuan tekhnis tentang desain. Produk dibuat berdasar
pesanan, didesain dengan jalan mudah dengan meniru produk yang telah
ada bahkan lebih memilih menggunakan desain dari luar negeri dengan membayar
royalti dibandingkan mengembangkan sebuah produk dari desain sendiri.situasi
ini menyebabkan produk Indonesia mengalami kelemahan dibandingkan dengan produk
buatan negara lainnya. Kondisi seperti ini juga tidak membawa pencerahan dalam
mempersiapkan pasar bebas pada masa yang akan datang. Oleh karena itu, inilah
saatnya menumbuhkan kesadaran akan pentingnya desain kepada komunitas industri
di Indonesia agar produk Indonesia mempunyai keunggulan dan kemampuan untuk
bersaing dipasar dunia.
B. PEMBAHASAN PERANCANGAN PRODUK
1.
Pengertian
Desain produk dapat didefinisikan sebagai
generasi ide, pengembangan konsep, pengujian dan pelaksanaan manufaktur (objek fisik) atau jasa. Desainer
produk konsep dan mengevaluasi ide-ide, membuat mereka nyata melalui produk
dalam pendekatan yang lebih sistematis. Peran seorang desainer produk
meliputi berbagai karakteristik manajer pemasaran, manajer produk, industri dan desain insinyur
perancang.
Istilah ini kadang-kadang membingungkan dengan desain industri, yang mendefinisikan bidang spektrum yang lebih luas kegiatan desain, layanan seperti desain, desain sistem, desain interaksi serta peran design. Produk perancang menggabungkan seni, ilmu pengetahuan dan teknologi untuk menciptakan barang-barang tiga dimensi. Peran yang berubah ini telah difasilitasi oleh perangkat digital yang memungkinkan para desainer untuk berkomunikasi, memvisualisasikan dan menganalisa ide-ide dalam suatu cara yang akan diambil tenaga kerja lebih besar di masa lalu.
Desainer produk dilengkapi dengan keterampilan yang dibutuhkan untuk membawa produk dari konsepsi ke pasar. Mereka harus memiliki kemampuan untuk mengelola proyek desain, dan subkontrak daerah untuk sektor lain dalam industri desain. Estetika dianggap penting dalam Desain Produk tapi desainer juga menangani aspek-aspek penting termasuk teknologi, ergonomi, kegunaan, stres bahan analisis dan rekayasa.
Seperti sebagian besar bidang desain ide untuk desain produk muncul dari suatu kebutuhan dan memiliki fungsi. Ini mengikuti metode tertentu dan terkadang dapat disebabkan oleh faktor-faktor yang lebih kompleks seperti asosiasi dan Telesis. Juga digunakan untuk menggambarkan produk yang kompeten secara teknis perancang atau desainer industri adalah istilah Industrial Design Engineer. The Cyclone vacuum cleaner penemu James Dyson misalnya dapat dianggap dalam kategori ini.
Beberapa perusahaan atau individu yang memiliki perasaan yang kuat terutama untuk mengembangkan produk-produk baru daripada yang lain. Dalam dunia modern ini termasuk teknologi terutama perusahaan-perusahaan seperti iRobot, Google atau Nokia. Banyak desainer produk aset strategis kepada perusahaan-perusahaan yang perlu untuk mempertahankan keunggulan kompetitif dalam inovasi.
2. Perancangan dan Pengembangan Produk
Kesuksesan ekonomi sebuah perusahaan manufaktur
tergantung pada kemampuan untuk mengidentifikasi kebutuhan pelanggan, kemudian
secara tepat menciptakan produk yang dapat memenuhi kebutuhan tersebut dengan
biaya yang rendah. Hal
ini bukan merupakan tanggung jawab bagian pemasaran, bagian desain, melainkan
tanggung jawab yang melibatkan banyak fungsi dalam suatu perusahaan
3.
Pengembangan Produk
Pengembangan
produk merupakan serangkaian aktivitas yang dimulai dengan analisa persepsi dan
peluang. Pengembangan produk merupakan aktivitas lintas disiplin yang
membutuhkan kontribusi dari hampir semua fungsi yang ada di perusahaan, namun
tiga fungsi yang selalu paling penting bagi proyek pengembangan produk adalah
·
Pemasaran
Fungsi
pemasaran adalah menjembatani interaksi antara perusahaan dengan pelanggan.
Peranan lainnya adalah memfasilitasi proses identifikasi peluang produk,
pendefinisian segmen pasar, dan identifikasi kebutuhan pelanggan. Bagian
pemasaran juga secara khusus merancang komunikasi antara perusahaan dengan
pelanggan, menetapkan target harga dan merancang peluncuran serta promosi
produk.
·
Perancangan (desain)
Fungsi
perancangan memegang peranan penting dalam mendefinisikan bentuk fisik produk agar dapat memenuhi kebutuhan pelanggan. Dalam konteks
tersebut tugas bagian perancangan mencakup desain engineering (mekanik,
elektrik, software, dan lain-lain) dan desain industri (estetika, ergonomics,
user interface).
·
Manufaktur
Fungsi
manufaktur terutama bertanggung jawab untuk merancang dan mengoperasikan system
produksi pada proses produksi produk. Fungsi ini melingkupi pembelian,
instalasi, dan distribusi. Proses pengembangan produk dalam suatu perusahaan umumnya
melalui 6 tahapan proses, antara lain adalah :
1.
Fase 0 : Perencanaan Produk
Kegiatan perencanaan sering dirujuk
sebagai “zero fase” karena kegiatan ini mendahului persetujuan proyek dan proses peluncuran
pengembangan produk aktual.
2.
Fase 1 : Pengembangan Konsep
Pada fase pengembangan konsep,
kebutuhan pasar target diidentifikasi, alternatif konsep-konsep produk
dibangkitkan dan dievaluasi, dan satu atau lebih konsep dipilih untuk
pengembangan dan percobaan lebih jauh.
3. Fase 2 : Perancangan Tingkat Sistem
Fase perancangan tingkat sistem
mencakup definisi arsitektur produk dan uraian produk menjadi
subsistem-subsistem serta komponen-komponen
4.
Fase 3 : Perancangan Detail
Fase perancangan detail mencakup
spesifikasi lengkap dari bentuk, material, dan toleransitoleransi dari seluruh
komponen unik pada produk dan identifikasi seluruh komponen standar yang dibeli
dari pemasok.
5.
Fase 4 : Pengujian dan Perbaikan
Fase pengujian dan perbaikan
melibatkan konstruksi dan evaluasi dari bermacam macam versi produksi awal produk.
6.
Fase 5 : Produksi Awal
Pada fase produksi awal, produk
dibuat dengan menggunakan sistem produksi yang sesungguhnya. Tujuan dari
produksi awal ini adalah untuk melatih tenaga kerja dalam memecahkan
permasalahan yang timbul pada proses produksi sesungguhnya. Peralihan dari
produksi awal menjadi produksi sesungguhnya biasanya tahap demi tahap. Pada
beberapa titik pada masa peralihan ini, produk diluncurkan dan mulai disediakan
untuk didistribusikan
4. Pengembangan Konsep
Inti
dari perencanaan desain adalah terletak pada pengembangan konsep. Crawford
mengemukakan bahwa konsep desain adalah kombinasi antara lisan, tulisan, dan
atau bentuk prototipe yang akan dilakukan perbaikan dan bagaimana pelanggan
menunjukkan keuntungan/kerugiannya.
Tiga
bagian penting yang ada untuk ide/perencanaan yang akan ditingkatkan dengan
kondisi konsep adalah :
1. Bentuk
Hal
ini merupakan bentuk fisik suatu produk itu sendiri, material penyusunnya, dan
sebagainya.
2. Teknologi
Termasuk
di dalamnya antara lain : prinsip, teknik, perlengkapan, mekanika, kebijakan,
dan seterusnya yang dapat digunakan untuk menciptakan/mencapai produk yang
dimaksud.
3. Keuntungan
Nilai
keuntungan yang diharapkan pelanggan dari produk tersebut
Proses
pengembangan konsep mencakup kegiatan-kegiatan sebagai berikut :
1.
Identifikasi kebutuhan pelanggan
Sasaran
kegiatan ini adalah untuk memahami kebutuhan konsumen dan mengkomunikasikannya
secara efektif kepada tim pengembangan. Output dari langkah ini adalah
sekumpulan pernyataan kebutuhan pelanggan yang tersusun rapi, diatur dalam
daftar secara hierarki, dengan bobot-bobot kepentingan untuk tiap kebutuhan.
Tujuan
metode identifikasi kebutuhan pelanggan adalah :
a.
Meyakinkan bahwa produk telah difokuskan terhadap kebutuhan konsumen.
b.
Mengidentifikasikan kebutuhan konsumen yang tersembunyi dan tidak terucapkan (latent needs) seperti halnya kebutuhan yang eksplisit.
c.
Menjadi basis untuk menyusun spesifikasi produk.
d.
Menjamin tidak adanya kebutuhan konsumen penting yang terlupakan.
e.
Menanamkan pemahaman bersama mengenai kebutuhan konsumen diantara anggota tim
pengembang.
2.
Penetapan spesifikasi target
Spesifikasi
merupakan terjemahan dari kebutuhan konsumen menjadi kebutuhan secara teknis.
Output dari langkah ini adalah suatu daftar spesifikasi target. Proses
pembuatan target spesifikasi terdiri dari 3 langkah :
a.
Menyiapkan daftar metrik kebutuhan dengan tingkat kepentingan yang diturunkan
dari tingkat kepentingan kebutuhan yang direfleksikannya.
b.
Mengumpulkan informasi tentang pesaing dan mengkombinasikannya dengan tingkat kepuasan dari pelanggan
produk pesaing..
c. Menetapkan nilai target ideal dan
marginal yang dapat dicapai untuk tiap metrik.
3.
Penyusunan konsep
Konsep
produk adalah sebuah gambaran atau perkiraan mengenai teknologi, prinsip kerja,
dan bentuk produk.
Sasaran penyusunan konsep adalah menggali
lebih jauh area konsepkonsep produk yang mungkin sesuai dengan kebutuhan
konsumen. Konsep produk merupakan gambaran singkat bagaimana produk memuaskan
kebutuhan konsumen.
Proses
penyusunan konsep terdiri dari 4 langkah :
a. Pemaparan masalah dengan diagram
fungsi
b. Pencarian eksternal
c. Pencarian internal
d. Penggalian secara sistematis
dengan pohon klasifikasi dan tabel kombinasi.
4.
Pemilihan konsep
Pemilihan
konsep merupakan kegiatan dimana berbagai konsep dianalisis secara berturutturut,
kemudian dieliminasi untuk mengidentifikasi konsep yang paling menjanjikan.
Pemilihan
konsep terdiri atas dua tahap, yaitu :
a.
Penyaringan konsep
Tujuan penyaringan konsep adalah
mempersempit jumlah konsep secara cepat dan untuk memperbaiki konsep.
b.
Penilaian konsep
Pada tahap ini, tim memberikan bobot
kepentingan relatif untuk setiap kriteria seleksi dan memfokuskan pada hasil
perbandingan yang lebih baik dengan penekanan pada setiap kriteria.
5.
Pengujian konsep
Satu
atau lebih konsep diuji untuk mengetahui apakah kebutuhan konsumen telah
terpenuhi, memperkirakan potensi pasar dari produk, dan mengidentifikasi
beberapa kelemahan yang harus diperbaiki selama proses pengembangan
selanjutnya.
6.
Penentuan spesifikasi akhir
Spesifikasi
target yang telah ditentukan di awal proses ditinjau kembali setelah proses
dipilih dan diuji. Pada tahap ini, tim harus konsisten dengan nilai-nilai
besaran spesifik yang mencerminkan batasan-batasan pada konsep produk itu
sendiri, batasan-batasan yang diidentifikasi melalui pemodelan secara teknis,
serta pilihan antara biaya dan kinerja.
7.
Perencanaan proyek
Pada
kegiatan akhir pengembangan konsep ini, tim membuat suatu jadwal pengembangan
secara rinci, menentukan strategi untuk meminimasi waktu pengembangan, dan
mengidentifikasi sumber daya yang digunakan untuk menyelesaikan proyek.
8.
Analisis ekonomi
Analisis
ekonomi digunakan untuk memastikan kelanjutan program pengembangan menyeluruh
dan memecahkan tawar-menawar spesifik, misalnya antara biaya manufaktur dan
biaya pengembangan. Analisis ekonomi merupakan salah satu kegiatan dalam tahap
pengembangan.
9.
Analisa produk-produk pesaing
Pemahaman
mengenai produk pesaing adalah penting untuk penentuan posisi produk baru yang
berhasil dan dapat menjadi sumber ide yang kaya untuk rancangan produk dan
proses produksi. Analisis pesaing dilakukan untuk mendukung banyak kegiatan
awal sampai akhir.
10.
Pemodelan dan pembuatan prototipe
Setiap
tahapan dalam proses pengembangan konsep melibatkan banyak bentuk model dan
prototipe. Hal ini mencakup antara lain model pembuktian konsep yang akan
membantu tim pengembangan dalam menunjukkan kelayakan model ‘hanya bentuk’ yang
ditunjukkan kepada konsumen untuk mengevaluasi keergonomisan dan gaya,
sedangkan model lembar kerja adalah untuk pilihan teknis.
C.
MENGEMBANGKAN
PRODUK YANG SUKSES
Produk
dikatakan sukses jika disukai pasar. Pasar menyukai suatu produk berdasarkan
kualitas dan harga. Menciptakan produk yang disukai tidak dapat dilakukan
begitu saja, diperlukan konsep pengembangan yang baik.
Langkah-langkah
yang perlu dilakukan suatu perusahaan yang akan melakukan aktivitas produksi,
antara lain:
- Menentukan yang dibutuhkan pasar
- Kebijakan Perusahaan
- Strategi Bisnis
- Pencarian Ide
- Mensintesis Ide – Ide
- Membuat perencanaan yang detil
- Memproduksi
- Memasarkan.
Atribut
– atribut dari suatu produk yang sukses dikembangkan:
- Biaya, baik biaya memproduksi maupun
biaya total
- Kualitas
- Waktu yang diperlukan untuk
memproduksi
- Mengembangkan teknik produksi masal
(repeat production)
Faktor-faktor
kunci mengembangkan produk baru:
- Unik
- Fokus ke pelanggan dan berorientasi
pasar
-
Melakukan pekerjaan rumah yang
penting, seperti studi pemasaran, predevelopment dan sejenisnya.
- Ketajaman dalam mendefinisikan produk
yang akan dikembangkan
-
Kesinambungan pelaksanaan, tidak boleh ada fase yang
terputus atau didahulukan
- Struktur Organisasi dan iklim
perusahaan
- Keputusan yang tepat dalam memilih suatu
proyek
- Memasarkan dengan baik produk yang
kita buat
- Keputusan-keputusan yang tepat dari
top management
- Meningkatkan kecepatan produksi tanpa
mengorbankan kualitas
- Mampu mengikuti proses-proses terbaru
dengan sistematis
- Mampu menarik perhatian pasar
- Berpengalaman dan memiliki kemampuan
dasar yang baik
- Faktor-faktor lain yang mungkin
berpengaruh terhadap produk yang dihasilkan
Strategi
untuk Mengembangkan produk baru:
- Menentukan berapa pertumbuhan yang
diharapkan dari produk baru tersebut
- Menggali informasi perihal
kapabilitas, pasar dan pelanggan
- Mencari peluang-peluang yang ada
- Mengembangkan daftar pilihan
produk-produk yang saat ini ada
- Mengeset kriteria-kriteria apa saja
yang diperlukan oleh produk yang akan dibuat
- Menentukan portfolio produk, apakah
baru, modifikasi atau tidak
- Me-manage portfolio untuk meningkatkan
keuntungan
1 komentar:
Informasi yang bagus
Jangan lupa kunjungi halaman ini
http://mesinantrianmakingsolution.blogspot.co.id
http://alatskpberkualitas.blogspot.co.id
--------------------------
IT Marketing
PT Cendana Teknika Utama
0813 1020 7780
Posting Komentar