World Design (DKV)
Rabu, 27 Februari 2013
Rabu, 30 Januari 2013
TIPE-TIPE DAN FUNGSI KEPEMIMPINAN
TIPE-TIPE DAN FUNGSI KEPEMIMPINAN
Tipe-Tipe
Kepemimpinan
Pada umumnya para pemimpin dalam setiap organisasi dapat diklasifikasikan menjadi lima type utama yaitu sebagai berikut :
Pada umumnya para pemimpin dalam setiap organisasi dapat diklasifikasikan menjadi lima type utama yaitu sebagai berikut :
1.
Tipe pemimpin otokratis
2.
Tipe pemimpin militeristik
3.
Tipe pemimpin paternalistis
4.
Tipe pemimpin karismatis
5.
Tipe pomimpin demokratis
1. Tipe Pemimpin Otokratis
Tipe pemimpin ini menganggap bahwa pemimpin adalah merupakan suatu hak.
Ciri-ciri pemimpin tipe ini adalah sebagai berikut :
·
Menganggap bahwa organisasi adalah milik pribadi
·
Mengidentikkan tujuan pribadi dengan tujuan
organisasi.
·
Menganggap bahwa bawahan adalah sebagai alat
semata-mata
·
Tidak mau menerima kritik, saran dan pendapat dari
orang lain karena dia menganggap dialah yang paling benar.Selalu bergantung pada
kekuasaan formal
·
Dalam menggerakkan bawahan sering mempergunakan
pendekatan (Approach) yang mengandung unsur paksaan dan ancaman.
Dari
sifat-sifat yang dimiliki oleh tipe mimpinan otokratis tersebut di atas dapat
diketahui bahwa tipe ini tidak menghargai hak-hak dari manusia, karena tipe ini
tidak dapat dipakai dalam organisasi modern.
2. Tipe Kepemimpinan Militeristis
Perlu diparhatikan terlebih dahulu bahwa yang dimaksud dengan seorang pemimpin tipe militeristis tidak sama dengan pemimpin-pemimpin dalam organisasi militer. Artinya tidak semua pemimpin dalam militer adalah bertipe militeristis.
Seorang pemimpin yang bertipe militeristis mempunyai sifat-sifat sebagai berikut :
2. Tipe Kepemimpinan Militeristis
Perlu diparhatikan terlebih dahulu bahwa yang dimaksud dengan seorang pemimpin tipe militeristis tidak sama dengan pemimpin-pemimpin dalam organisasi militer. Artinya tidak semua pemimpin dalam militer adalah bertipe militeristis.
Seorang pemimpin yang bertipe militeristis mempunyai sifat-sifat sebagai berikut :
·
Dalam menggerakkan bawahan untuk yang telah
ditetapkan, perintah mencapai tujuan digunakan sebagai alat utama.
·
Dalam menggerakkan bawahan sangat suka menggunakan
pangkat dan jabatannya.Sonang kepada formalitas yang berlebihan
·
Menuntut disiplin yang tinggi dan kepatuhan mutlak
dari bawahan
·
Tidak mau menerima kritik dari bawahanMenggemari
upacara-upacara untuk berbagai keadaan.
Dari sifat-sifat yang dimiliki oleh tipe
pemimpin militeristis jelaslah bahwa ripe pemimpin seperti ini bukan merupakan
pemimpin yang ideal.
3. Tipe Pemimpin Paternalistis
Tipe kepemimpinan fathornalistis, mempunyai ciri tertentu yaitu bersifat fathernal atau kepakan.ke Pemimpin seperti ini menggunakan pengaruh yang sifat kebapaan dalam menggerakkan bawahan mencapai tujuan. Kadang-kadang pendekatan yang dilakukan sifat terlalu sentimentil.
Sifat-sifat umum dari tipe pemimpin paternalistis dapat dikemukakan sebagai berikut:
3. Tipe Pemimpin Paternalistis
Tipe kepemimpinan fathornalistis, mempunyai ciri tertentu yaitu bersifat fathernal atau kepakan.ke Pemimpin seperti ini menggunakan pengaruh yang sifat kebapaan dalam menggerakkan bawahan mencapai tujuan. Kadang-kadang pendekatan yang dilakukan sifat terlalu sentimentil.
Sifat-sifat umum dari tipe pemimpin paternalistis dapat dikemukakan sebagai berikut:
·
Menganggap bawahannya sebagai manusia yang tidak
dewasa.
·
Bersikap terlalu melindungi bawahanJarang memberikan
kesempatan kepada bawahannya untuk mengambil keputusan. Karena itu jarang dan
pelimpahan wewenang.
·
Jarang memberikan kesempatan kepada bawahannya tuk
mengembangkan inisyatif daya kreasi.
·
Sering menganggap dirinya maha tau.
Harus diakui bahwa dalam keadaan tertentu pemimpin seperti ini sangat diporlukan. Akan tetapi ditinjau dari segi sifar-sifar negatifnya pemimpin faternalistis kurang menunjukkan elemen kontinuitas terhadap organisasi yang dipimpinnya.
4. Tipe
Kepemimpinan Karismatis
Sampai saat ini para ahli manajemen belum berhasil menamukan sebab-sebab mengapa seorang pemimin memiliki karisma. Yang diketahui ialah tipe pemimpin seperti ini mampunyai daya tarik yang amat besar, dan karenanya mempunyai pengikut yang sangat besar. Kebanyakan para pengikut menjelaskan mengapa mereka menjadi pengikut pemimpin seperti ini, pengetahuan tentang faktor penyebab Karena kurangnya seorang pemimpin yang karismatis, maka sering hanya dikatakan bahwa pemimpin yang demikian diberkahi dengan kekuatan gaib (supernatural powers), perlu dikemukakan bahwa kekayaan, umur, kesehatan profil pendidikan dan sebagainya. Tidak dapat digunakan sebagai kriteria tipe pemimpin karismatis.
5. Tipe Kepemimpinan Demokratis
Dari semua tipe kepemimpinan yang ada, tipe kepemimpinan demokratis dianggap adalah tipe kepemimpinan yang terbaik. Hal ini disebabkan karena tipe kepemimpinan ini selalu mendahulukan kepentingan kelompok dibandingkan dengan kepentingan individu.
Beberapa ciri dari tipe kepemimpinan demokratis adalah sebagai berikut:
Sampai saat ini para ahli manajemen belum berhasil menamukan sebab-sebab mengapa seorang pemimin memiliki karisma. Yang diketahui ialah tipe pemimpin seperti ini mampunyai daya tarik yang amat besar, dan karenanya mempunyai pengikut yang sangat besar. Kebanyakan para pengikut menjelaskan mengapa mereka menjadi pengikut pemimpin seperti ini, pengetahuan tentang faktor penyebab Karena kurangnya seorang pemimpin yang karismatis, maka sering hanya dikatakan bahwa pemimpin yang demikian diberkahi dengan kekuatan gaib (supernatural powers), perlu dikemukakan bahwa kekayaan, umur, kesehatan profil pendidikan dan sebagainya. Tidak dapat digunakan sebagai kriteria tipe pemimpin karismatis.
5. Tipe Kepemimpinan Demokratis
Dari semua tipe kepemimpinan yang ada, tipe kepemimpinan demokratis dianggap adalah tipe kepemimpinan yang terbaik. Hal ini disebabkan karena tipe kepemimpinan ini selalu mendahulukan kepentingan kelompok dibandingkan dengan kepentingan individu.
Beberapa ciri dari tipe kepemimpinan demokratis adalah sebagai berikut:
·
Dalam proses menggerakkan bawahan selalu bertitik
tolak dari pendapat bahwa manusia itu adalah mahluk yang termulia di dunia.
·
Selalu berusaha menselaraskan kepentingan dan tujuan
pribadi dengan kepentingan organisasi.
·
Senang menerima saran, pendapat dan bahkan dari kritik
bawahannya.
·
Mentolerir bawahan yang membuat kesalahan dan berikan
pendidikan kepada bawahan agar jangan berbuat kesalahan dengan tidak mengurangi
daya kreativitas, inisyatif dan prakarsa dari bawahan.
·
Lebih menitik beratkan kerjasama dalam mencapai
tujuan.
·
Selalu berusaha untuk menjadikan bawahannya lebih sukses
daripadanya.
·
Berusaha mengembangkan kapasitas diri pribadinya
sebagai pemimpin.
Dari sifat-sifat yang harus dimiliki oleh pemimpin tipe demokratis, jelaslah bahwa tidak mudah untuk menjadi pemimpin demokratis.
Tipe
Kepemimpinan menurut para ahli
Para
ahli filsafat dan ahli teori sosial telah berusaha untuk menyimpulkan
pandangannya
dengan mengajukan bermacam-macam tipologi kepemimpinan. Didalam In
The
Republic, Plato mengajukan tiga tipe kepemimpinan :
1.
Ahli filsafat, negarawan ya ng memerintah republik dengan penalaran dan
keadilan.
2.
Militer, untuk mempertahankan negara dan pelaksana kebijaksanaan.
3.
Pedagang, menyediakan kebutuhan material penduduk.
Sedangkan
Conway, membagi tiga tipe kepemimpinan masyarakat sebagai berikut :
1.
Crowd-compller, membakar semangat para pengikut dengan
pandangan-pandangannya.
2.
Crowd-exponent,merasakan dan mengekspresikan apa yang menjadi keinginan
masyarakat.
3.
Crowd-representative,hanya dengan bermodalkan suaranya saja ia membentuk
pendapat
dari
rakyatnya.
Pembagian
dari Conway tersebut di atas dipengaruhi oleh Le Bon (1897) yang
menggambarkan
pemimpin masyarakat sebagai manusia pelaksa (man of action) yang sangat
meyakinkan,
yang memiliki keyakinan sangat kuat dan secara sungguh-sungguh menolak
semua
penalaran dari luar diri dan memaksa massa untuk mengikutinya.
Actuanting
adalah menggerakan untuk bekerja. Actuanting ini dapat berupa
kepemimpinan
(leadership), perintah, intruksi, komunikasi, nasihat (counseling)
perundingan-perundingan,
pengawasan, mengetahui dan memenuhi keinginan-keinginan dari
pada
pekerja perorangan, mengusahakan adanya serta mempertahankan hubungan-hubungan
antara
anggota kelompok serta menjalankan manajemen partisipatif. Kepemimpinan
menunjukan
proses kegiatan seseoreng dalam memimpin, membimbing, mempengaruhi atau
mengontrol
pikiran, perasaan atau tingkah laku orang lain.
Dalam
pengertian umum, kepemimpinan menunjukan proses kegiatan seseorang
dalam
memimpin, membimbing, mempengaruh atau mengontrol pikiran, perasaan atau
tingkah
laku orang lain. Kegiatan tersebut dapat dilakukan melalui suatu karya, seperti
buku,
lukisan
dan sebagainya, atau melalui kontrak pribadi antara seseorang dengan orang lain
secara
tatap muka (face to face). Kepemimpinan melalui karangan atau ciptaan yang
dituangkan
dalam bentuk buku atau lukisan dapat dikatakan kepemimpinan yang tidak
langsung,
karena sang pemimpin dalam usaha mempengaruhinya tidak seketika pada saat ia
melakukan
kegiatan. Pemimpin-pemimpin jenis ini adalah para ilmuan, seniman atau
satrawan
yang hasil karyanya atau ide-idenya dapat mempengaruhi orang lain.
Kepemimpinan
yang bersifat tatp-muka berlangsung melalui kata-kata secara lisan.
Kepemimpinan
jenis ini bersifat langsung, karena sang pemimpin dalam usahanya
mempengaruhi
orang lain, bergiat langsung kepada sasarannya. Oleh karena bertatap muka,
ia
mengetahui seketika hasil kegiatannya itu. Berkenaan dengan berkembangnya
teknologi
seperti
radio dan televisi, kegiatan kepemimpinan melalui kata-kata lisan ini dapat
lebih
efektif
dengan memperoleh sasaran yang jumlahnya jauh lebih banyak dari pada kalau
berhadapan
muka.
Keberhasilan
seorang pemimpin banyak bergantung dari keberhasilan dalam kegiatan
komunikasi.
Seseorang tak mungkin menjadi pemimpin tanpa punya pengikut. Lebih tinggi
kedudukannya
sebagai pemimpin, akan lebih banyak pengikutnya. Akan tetapi tak
mungkinlah
ia dapat menaiki anak tangga kepemimpinannya tanpa kemampuannya tanpa
kemampuan
membina hubungan komunikatif dengan pengikut-pengikutnya dan bakal
pengikut-pengikutnya.
Hubungan
antara pemimpin dengan yang dipimpin akan nempak dalam suatu pola
yang
menggambarkan tipe kepemimpinan seseorang. Proses hubungan antara seseorang
yang
memimpin
dengan seseorang yang dipimpin juga akan nampak dalam pribadi seorang
pemimpin.
Berdasarkan teori aliran Behaviorisme, titik perhatian kepemimpinan adalah pada
kegiatan
kelompok, interaksi dan kepuasan anggota. Teori ini sebenarnya mengarah pada
bentuk
organisasi yang formal, atas dasar inilah maka timbul beberapa tipe
kepemimpinan,
sebagai
berikut :
a.
Otoriter (Dominator)
b.
Persuatif (Crowd Crouser)
c.
Demokratis (Group Developer)
d.
Intelektual (Eminent Man)
e.
Eksekutif (Administrator)
f.
Representatif (Spokesman)
Tipe
kepemimpinan otoriter biasanya berorientasi kepada tugas. Artinya dengan tugas
yang
diberikan oleh suatu lembaga atau suatu organisasi, maka kebijaksanaan dari
lembaganya
ini akan diproyeksikan dalam bagaimana ia memerintah kepada bawahannya ini
akan
diproyeksikan tersebut dapat tercapai dengan baik. Disini bawahannya hanyalah
suatu
mesin
yang dapat digerakan sesuai dengan kehendaknya sendiri, inisiatif yang datang
dari
bawahan
sama sekali tak pernah diperhatikan. Jika seorang guru di kelas melaksanakan
tipe
kepemimpinan
ini maka jelas muridnya akan menjadi pasif dan mati inisiatifnya, dan gurulah
yang
selalu paling benar.
Kepemimpinan
secara otoriter artinya pemimpin menganggap organisasi sebagai
milik
sendiri. Ia bertindak sebagai diktator terhadap para anggota organisasinya dan
menganggap
mereka itu sebagai bawahan dan merupakan sebagai alat. Cara menggerakan
para
anggota organisasi dengan unsur-unsur paksaan dan ancaman pidana. Bawahan
adanya
hanya
menurut dan menjalankan perintah atasan serta tidak boleh membantah, karena
pimpinan
secara ini tidak mau menerima kritik, saran dan pendapat.
Rapat-rapat
atau musyawarah tidak dikehendaki. Berkumpul hanya untuk
menyampaikan
instruksi-intruksi atau perintah. Pemimpin semacam ini hanya
menggantungkan
kekuasaannya atas pengangkatan formalnya dan semua tindakannya tidak
boleh
diganggu gugat dan kekuasaan yang kuat ini mudah menimbulkan sikap menyerah
tanpa
syarat. Dalam hal ini para anggota kelompok cenderung untuk mengabaikan
perintah
atau
tugas
Tipe
kepemimpinan yang demokratis merupakan tipe kepemimpinan yang mengacu
pada
hubungan. Disini seorang pemimpin selalu mengadakan hubungan dengan yang
dipimpinnya.
Segala kebijakasaan pemimpin akan merupakan hasil musyawarah atau akan
merupakan
kumpulan ide yang konstruktif. Pemimpin sering turun ke bawah guna
menggunakan
informasi yang juga akan berguna untuk membuat kebijaksanaankebijaksanaan
selanjutnya.
Tipe kepemimpinan yang demokratis ini meskipun memiliki
kesamaan
akan tetapi harus dibedakan dengan tipe kepemimpinan yang laissez faire. Di
dalam
tipe kepemimpinan yang laissez faire, terdapat keterbatasan yang tak ada
batasnya
sedangkan
pada tipe kepemimpinan yang demokrastis itu tetap terdapat keterikatan antara
yang
dipimpin dengan pemimpin guna mencapai tujuan organisasi.
Dewasa
ini yang populer tedapat teori yang membagi tipe kepemimpinan berdasarkan
demokratif
dan otokratik. Sebenarnya otokratik disebut juga orientasi tugas atau struktur,
sedangkan
demokratik disebut juga orientasi manusia. Berdasarkan pembagian dari tipe
kepemimpinan
ini sebenarnya mempersoalkan cara-cara dan gaya kepemimpinan karena
sebenarnya
tiap pemimpin dalam mencapai tujuannya memiliki kekhasan sendiri, apakah ia
akan
lebih memperhatikan kepentingan pengikutnya pemanfaatan interaksi, kegunaan
dari
pada
instrumen, atau karisma atau kewibawaan. Dalam hal ini dengan sendirinya akan
kembali
terhadap pandangan hidup cara penyelesaian masalah sebagai variabel lain perlu
diperhatikan
siapa dan apa yang harus dipimpin, misalnya kelompok kecil perusahaan,
militer
dan sebagainya. Pimpinan birokrasi akan lebih loyalitas kedudukan dan
berdasarkan
alasan
rasional, sedangkan pimpinan yang memiliki kharisma akan lebih menggunakan
pengikut
yang setia dan sering mempergunakan pengawal-pengawal yang mempercayainya.
Pemimpin
dapat diklasifikasikan berdasrkan beberapa prinsip. Sebagi kriteria dalam
prinsip
ini menggunakan hubungan atau komunikasi dengan bawahannya, dapat
dikategorikan
berdasarkan tipe kepemimpinan sebagai berikut :
1.
Pemimpin yang persuatif, dimana pemimpin mengadakan hubungan yang erat dengan
bawahannya.
2.
Pemimpin yang dominan, dimana hubungan terbatas jika ada problema-problema.
3.
Pemimpin institusional, atau disebut juga heads, dimana kepemimpinannya banyak
didelegasikan
pada para eksekutif
4.
Pemimpin cerdik pandai, dimana pengaruhnya dirasakan besar sekali dan dapat
mempengaruhi
rakyat sekalipun ia sudah meninggal.
Berdasarkan
perkembangkan, pemimpin diklasifikasi menjadi :
1.
Pemimpin yang berdasarkan kemampuan sendiri, dimana ia memperoleh kedudukannya
berdasarkan
prestasi dan penonjolan dirinya.
2.
Pemimpin yang lahir dari kelompok dan dipilih oleh kelompok sendiri.
3.
Pemimpin karena jabatan atau kepala, dimana ia memiliki suatu posisi dalam
peranan
yang
cukup besar untuk menggunakan wewenangnya.
Floyed
D. Ruch, mengemukakan tiga pembagian besar mengenai tugas dan fungsi
seorang
pemimpin dalam kelompok, yaitu :
1.
Menentukan struktur dari suatu situasi tertentu (structuring the situation),
yaitu :
a.
Menjelaskan hal-hal yang sulit kepada para anggota.
b.
membedakan hal-hal atas dasar urutan kepentingannya (order of Priority)
c.
Memusatkan perhatian pada tujuan yang ingin dicapai
d.
Membantu para anggota untuk mencapai kebutuhan masing-masing dalam rangka
kerja
kelompok
e.
Membantu para anggota untuk mencapai kebutuhan masing-masing dalam rangka
kerja
kelompok
f.
Menyelesaikan konflik antar anggota atas dasr kerangka pemikiran tertentu
(frame of
reference)
g.
Mengusahakan agar para anggota memiliki kerangka pemikiran tertentu
h.
Mengatasi perasaan tak aman dan ragu-ragu yang ada di antara anggota dengan
jalan
menunjukan
perspektif waktu.
2.
Mengadakan pengawasan atas perilaku para anggota dalam kelompok, yang dilakukan
dengan
cara :
a.
Mengatasi penyimpangan atau penyelewengan para anggota
b.
Memberikan hadiah atau hukuman bilamana dipandang perlu
c.
Menjaga penyalahgunaan kepentingan kelompok oleh individu-individu tertentu dan
juga
sebaliknya
3.
Menjadi juru bicara kelompok ke pihak luar, seperti dengan jalan :
a.
Menyatakan dan menerangkan kebutuhan kelompok kepada dunia luar, antara lain
mengenai
sikap, pengharapan dan kehawatiran dari kelompoknya.
b.
Pendek kata, berbicara keluar untuk kpentingkan dari atas nama kelompoknya.
David
krech dan R. Cruchfield, mengemukan fungsi yang mungkin dipegang oleh
seorang
pemimpin kelompok, yaitu sebagai :
1.
Pelaksanaan, artinya melaksanakan apa yang diputuskan atau dimintakan oleh
kelompok
2.
Perencana, maksudnya hanya membuat rencana saja, yang pelaksaannya diserahkan
kepada
para anggota
3.
Pembuat kebijakan, yaitu hanya membuat kebijakan (policy) tertentu saja yang
digariskan
untuk diikuti kelompok
4.
Sebagai ahli, yaitu dia sendiri atau bertindak sebagai aeorang yang mempunyai
keahlian
dalam
menggarap sesuatu dalam kelompok.
5.
Wakil kelompok ke luar, maksudnya hanya mewakili kelompok saja untuk hal-hal
yang
perlu
diselesaikan dengan pihak luar.
6.
Pengawas hubungan dalam kelompok, yaitu mengawasi atau mengamati jalannya
interaksi
antar anggota kalau-kalau ada masalah.
7.
Pemberi hadiah atau hukuman, artinya hanya bertindak memberikan hadiah atau
pujian
bagi
seseorang anggota yang dianggap baik, atau hukuman seperti teguran kalau ada
anggota
tidak baik/melakukan kesalahan
8.
Wasit dan perantara, artinya hanya bertindak mendamaikan jika ada perselisihan
antar
anggota,
atau hanya perantara penyampaian sesuatu jika ada hal yang sulit disampaikan
lansung
oleh anggota.
9.
Sebagai contoh atau teladan, maksudnya hanya memberikan contoh bagaimana cara
mengerjakan
atau menyelesaikan sesuatu kepada anggota.
10.
Lambang kelompok, artinya sebagai simbol atau lambang saja dan tidak punya arti
lain
yang
lebih dari itu.
11.
Wakil penaggung-jawab, artinya hanya menanggung-jawab sesuatu pekerjaan yang
sebetulnya
harus menjadi tanggung-jawab para anggota kelompok.
12.
Pemuka ideologi, artinya dialah yang mengemukan atau mengajukan gagasan,
sedangkan
pelaksanaan
selanjutnya dari gagasan.
13.
Sebagai tokoh Bapak, maksudnya diperlakukan sebagai seorang Bapak dari sebuah
kelompok.
14.
Sebagai kambing hitam (scape goat), yaitu hanya menjadi kambing hitam atau
tumpunan
arus
jika terjadi sesuatu hal yang tidak baik.
B.
Tujuan Kepemimpinan
Kepemimpinan
mempunyai penekanan yang sama yaitu arah dan tujuan bagi
organisasi.
Kepemimpinan lebih banyak berfokus menciptakan visi ke depan bagi organisasi
dan
mengembangkan strategi jauh ke depan tentang perubahan-perubahan yang
dibutuhkan
untuk
mewujudkan visi tersebut bagi organisasi. Kepemimpinan lebih banyak memandang
pada
horizon yang luas (keeping eye on the horizon) dan menekankan hasil-hasil
jangka
panjang
(long term result) Kotter,1996.
Visi
merupakan sebuah gambaran dari ambisi, bentuk impian yang diinginkan bagi
organisasi.
Sebagai contoh Motorola mempunyai visi sederhana “untuk menjadi perusahaan
utama
di dunia”. Menurut majalah Fortune ciri-ciri yang
muncul dari “100 perusahaan
terkemuka
di Amerika” adalah mempunyai seorang pemimpin yang tangguh, visioner dan
memiliki
tujuan yang jelas dalam meningkatkan nilai shareholder. Di medtronic
pemimpin
perusahaan
menekankan visi pada “mengembalikan pasien pada kehidupan yang
menyeluruh”.
Tujuan
kepemimpinan meliputi tujuan organisasi, tujuan kelompok, tujuan pribadi
anggota
kelompok, dan tujuan pribadi pemimpin.
1.
Tujuan organisasi dimaksudkan untuk memajukan organisasi yang bersangkutan dan
menghindari
diri dari maksud-maksud yang irasional organisasi yang ada.
2.
Tujuan kelompok dimaksudkan untuk menanamkan tujuan kelompok pada masingmasing
anggota
sehingga tujuan kelompok dapat segera tercapai.
3.
Tujuan pribadi anggota kelompok maksudnya untuk memberi pengajaran, pelatihan,
penyuluhan,
konsultasi bagi tiap anggota kelompok sehingga anggota kelompok dapat
mengembangkan
pribadinya.
4.
Tujuan pribadi pemimpin maksudnya untuk memberi kesempatan pada pimpinan
berkembang
dalam tugasnya, seperti mempengaruhi, memberi nasehat, dan sebagainya.
C.
Fungsi Kepemimpinan
Jika
kita mengetahui riwayat hidup seseorang, pada umumnya kita dapat menduga
dengan
ketepatan yang tinggi bagaimana seseorang itu akan bertindak dan berlaku pada
situasi
tertentu. Hal ini tidak berarti bahwa manusia tidak berubah. Yang pasti ialah
bahwa
perubahan
yang terjadi dalam diri seseorang terjadi secara gradual. Dengan demikian dapat
dikatakan
bahwa seseorang yang berpendapat demikian dapat dikatakan bahwa seseorang
yang
berpendirian tetap lebih mudah “diramalkan” tindak-tanduknya dibandingkan dengan
seseorang
yang tidak berpendirian kuat
Salah
satu cara untuk dapat meramalkan sikap dan tindak-tanduk orang lain dalam
keadaan
tertentu ialah dengan mengetahui bagaimana pandangan orang itu terhadap dirinya
sendiri.
Pandangan seseorang terhadap diri sendiri biasanya merupakan suatu sinthese
dari
pada
aspirasi pendidikan, pengalaman dan penilaian orang-orang sekelilingnya
kepadanya.
Seseorang
mengambil keputusan selaku individu untuk melindungi atau memperbesar
pandangan
terhadap dirinya sendiri.
Fungsi
kepemimpinan yaitu membantu kelompok:
1.
Menentukan kegunaan dan tujuan
2.
Memfokuskan diri pada proses kerja secara bersama
3.
Lebih waspada/memperhatikan akan sumber-sumber yang dimiliki, dan cara yang
terbaik
untuk
memanfaatkannya
4.
Mengevaluasi kemajuan dan perkembangan
5.
Menjadi terbuka untuk ide baru dan ide yang berbeda, tanpa menjadi berhenti
karena
konflik
6.
Belajar baik dari kegagalan dan frustasi, maupun dari keberhasilan
D.
Macam-Macam Kepemimpinan
Macam-macam
kepemimpinan banyak dikemukakan oleh beberapa ahli, antara lain:
a.
Lippite dan Whyte
1)
Kepemimpinan otokrasi
Ketentuan
dibuat oleh pimpinan, tingkah laku dari kegiatan kelompok diputuskan
oleh
pimpinan, pimpinan selalu memberikan tugas pada setiap anggota, pimpinan
dapat
memuji atau mencela pekerjaan anggota.
2)
Kepemimpinan demokratis
Segala
kegiatan kelompok dibicarakan dan didiskusikan bersama, anggota bebas
bekerja
dengan siapa saja, pimpinan memuji dan mencela anggota secara obyektif,
pimpinan
berusaha, bersikap, dan berbuat seperti anggota.
3)
Kepemimpinan liberal
Pimpinan
jarang ikut campur dalam kegiatan anggota; pimpinan menyiapkan
kebutuhan
bagi anggota; pembagian tugas dan kerja sama diserahkan anggota;
pimpinan
tidak memberikan komentar selama kelompok melaksanakan kegiatan,
kecuali
diminta pendapatnya.
b.
Max Weber
1)
Kepemimpinan kharismatik
Kepemimpinan
yang diangkat berdasarkan kepercayaan yang datang dari
lingkungannya.
2)
Kepemimpinan tradisional
Bentuk
kepemimpinan yang pimpinannya diangkat atas dasar tradisi yang berlaku
pada
masyarakat.
3)
Kepemimpinan rasionallegal
Bentuk
kepemimpinan yang diangkat atas dasar pertimbangan pemikiran tertentu dan
penunjukan
langsung.
c.
W.C Whyte
1)
Kepemimpinan operasional
Bentuk
kepemimpinan yang pimpinannya diangkat atas dasar banyaknya inisiatif atau
aktivitas
yang dilaksanakannya.
2)
Kepemimpinan popularitas
Bentuk
kepemimpinan yang pimpinannya diangkat atas dasar kepopuleran
(banyaknya
menerima pilihan) dari pemilihnya.
3)
Kepemimpinan talent
Bentuk
kepemimpinan berdasarkan kecakapan tertentu yang dimiliki oleh seseorang.
4)
Kepemimpinan perwakilan
Bentuk
kepemimpinan yang diangkat menjadi wakil dari kelompok tertentu sehingga
ada
pimpinan pusat yang merupakan gabungan pimpinan kelompok.
d.
Lingrend
1)
Kepemimpinan parental
Bentuk
kepemimpinan yang pimpinannya bersikap sebagai keluarga.
2)
Kepemimpinan expert
Bentuk
kepemimpinan yang pimpinannya diangkat berdasarkan kecakapan atau
keahlian
yang dimiliki seseorang.
3)
Kepemimpinan artist
Bentuk
kepemimpinan yang pimpinannya diangkat berdasarkan atas keterkenalan
individu
pada lingkunggannya
4)
Kepemimpinan manipulator
Bentuk
kepemimpinan yang pimpinannya menggunakan pendukung untuk
kepentingan
pribadi.
e.
Keit Davis
1)
Kepemimpinan positif
Bentuk
kepemimpinan yang pimpinannya menggiatkan kerja pengikutnya dengan
jalan
memberi kepuasan hati mereka. Pimpinan tidak hanya memerintah, tapi juga
memberi
penjelasan, menyediakan kebutuhan anggota, dan memberi kebebasan untuk
melaksanakan.
2)
Kepemimpinan negatif
Bentuk
kepemimpinan yang pimpinannya menggunakan kekuasaan untuk
mengancam
atau menakut-nakuti agar anggota mengerjakan tugas mereka.
f.
Erich Fromm
1)
Kepemimpinan menerima
Bentuk
kepemimpinan yang pimpinannya bersedia menerima segala sesuatau dari
luar
ketika menjalankan tugasnya.
2)
Kepemimpinan menyerang/menggunakan
Bentuk
kepemimpinan yang pimpinannya menggunakan segala sesuatu dari luar
dirinya
sebagai miliknya sendiri ketika menjalankan tugasnya.
3)
Kepemimpinan menimbun
Bentuk
kepemimpinan yang pimpinannya tidak bersedia menerima hal-hal dari luar,
tetapi
selalu berusaha untuk menyampaikan dan mempertahankan pendapatnya
sendiri
walaupun seringkali pendapatnya diambil dari luar dirinya sesuai dengan
kepentingannya.
4)
Kepemimpinan memasarkan
Bentuk
kepemimpinan yang pimpinannya merasa bahwa dirinya sebagai orang yang
serba
pandai/tahu dan ia cenderung memimpin dengan imbalan yang memadai.
5)
Kepemimpinan produktif
Bentuk
kepemimpinan yang pimpinannya sadar akan kemampuan dirinya dan
menggunakan
kemampuannya untuk mendorong anggota sehingga tiap-tiap anggota
menjadi
pro
DAFTAR PUSTAKA
pinterdw.blogspot.com/2012/03/tipe-tipe-kepemimpinan.html
ebookbrowse.com/tipe-tipe-kepemimpinan-menurut-para-ahli-gr-terr...
http://mahardikhareza.blogspot.com/2011/05/tipe-tipe-teori-kepemimpinan.htm
Langganan:
Postingan (Atom)